Sabtu, 12 Desember 2015
SISTEM STARTER
A Pengertian Sistem Starter
Sistem
starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan
putaran /gerakan awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya
untuk menghasilkan tenaga. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat
putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan
sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
Fungsi Sistem Starter.
Fungsi Sistem Starter.
Mesin
kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat
penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada
motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi
sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran
didalam ruang bakar untuk menghasilkan tenaga. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :
1. Tekanan kompresi
2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak
3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.
C Jenis Sistem Starter
1. Starter Mekanik
Adalah
starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter
(starter kaki), slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type
mobil lama)
2. Starter Elektrik
Adalah
starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis
ini banyak digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada
sepeda motor.
3. Strarter Pneumatik
Adalah
starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak
dipakai pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar,
maka digunakan starter jenis ini.
D KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM STARTER
a. Saklar starter
Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter
b. Relay starter
Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter
c. Motor starter
Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar
d. Batteray
Starter seperti yang kita kenal berfungsi untuk membantu menggerakkan awalmotor pertama kali. Dalam perkembangannya motor starter yang
pertama kali ditemukan tahun 1912, sekarang ini telah dikembangkan
untuk semakin memenuhi kebutuhan, kenyamanan pengemudi. Ada 4 tipe Motor
Starter yang kita kenal sekarang ini, diantaranya:
PRINSIP DASAR MOTOR STARTER
Prinsip kerja Motor starter yaitu dengan mengubah energi listrik/arus
listrik menjadi energi mekanik atau gerak putar. Dan prinsip perubahan energi listrik menjadi energi gerak/putar berdasarkan hukum tangan kiri Fleeming atau prinsip ulir kanan.
Jika ada penghantar atau konduktor dililitkan kumparan dan dialiri arus
listrik, maka di sekitar penghantar akan timbul medan magnet. Arah medan
magnet yang dihasilkan tergantung dari arah arus listrik yang mengalir
pada penghantar seperti yang berlandaskan pada kaidah-kaidah berikut
ini:
kaidah sekrup ulir kanan
- Arus listrik akan mengalir sesuai arah panah
- Medan magnet (garis gaya magnet) searah dengan putaran jarum jam
- Tanda "X" menunjukan bahwa arus menjauhi kita
- Tanda "." menunjukan bahwa arus mendekati kita
- kaidah ini digunakan sama seperti kaidah sekrup di atas
- Ibu jari menunjukkan arah dari arus listrik
- keempat jari lainnya menunjukkan arah dari medan magnet
kaidah tangan kiri fleeming
- Ibu jari menunjukkan arah gerakan
- Jari tengah menunjukkan arah arus listrik
- Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
medan magnet pada kutub magnet
kawat yang dialiri listrik


Bila sebuah penghantar/kawat yang dibentuk U tersebut ditempatkan
diantara dua kutub magnet permanen (N dan S) dan kemudian dialiri arus
listrik maka, akan timbul medan magnet. Bila medan magnet tersebut
berada pada kutub magnet maka di sekitar penghantar terjadi penguatan
medan magnet dan akibatnya kawat akan bergerak (kumparan berputar)
karena kedua medan magnet tersebut.
Sisi kumparan yang mendekati "." akan terdorong ke atas dan sisi kumparan yang menjauhi "x" akan terdorong ke bawah, sehingga pada sumbu kumparan terdapat gaya saling berlawanan dan kumparan berputar searah putaran jarum jam.
Sisi kumparan yang mendekati "." akan terdorong ke atas dan sisi kumparan yang menjauhi "x" akan terdorong ke bawah, sehingga pada sumbu kumparan terdapat gaya saling berlawanan dan kumparan berputar searah putaran jarum jam.
TIPE - TIPE MOTOR STARTER
1. Tipe Konvensional (Conventional)

2. Tipe Reduksi (Reduction)
3. Tipe Planetary
Starter tipe planetary menggunakan planetary gear untuk mengurangi
kecepatan putaran armatur dengan tujuan meningkatkan torsi/momen. Gigi
pinion berhubungan dengan ring gear melalui tuas penggerak (shift folk)
seperti pada tipe konvensional.
4. Tipe Planetary Reduction - Segment Conductor Motor (PS)
Tipe planetary reduction - segment conductor motor (PS) memakai magnet
permanen dalam field coilnya. Mekanisme perkaitan dan pelepasan bekerja dengancara yang sama dengan tipe planetary.
Berikut gambar dari 4 Tipe Starter seperti yang dijelaskan di atas:
Keterangan Gambar :
A : Tipe Konvensional
B : Tipe Reduksi
C : Tipe Planetary
D : Tipe Planetary Reduction - Segment Conductor Motor (PS)
1 : Pinion Gear
2 : Armature
3 : Idler Gear
4 : Planetary Gear
5 : Magnet Permanen
Berfungsi sebagai sumber arus listrik
Jenis jenis Motor Starter
Jenis jenis Motor Starter
KOMPONEN MOTOR STARTER KONVENSIONAL
a1. Field Coil ( Kumparan Medan)
Terbuat
dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor
biasanya pada motor starter sudah dilengkapi dengan magnet permanen
jadi tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan
medan magnet.
b2. Armature (jangkar)
Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau sebagai penghasil momen putar.Pada
armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang
berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari
brush).
c3. Yoke dan Pole Core
Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
. 4. Brush (Sikat)
Brush
terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik
dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator.
Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi
dua.
· Dua buah disebut dengan brush positif.
· Dua buah disebut dengan brush negative.
5. Magnetic switch
Solenoid disebut juga dengan magnetic switch Pada solenoid terdapat
3 buah terminal, yaitu terminal 30, terminal 50 dan terminal C.
Terminal 50 adalah terminal yang dihubungkan dengan ST (starter) pada
kunci kontak. Terminal 30 adalah terminal yang langsung di hubungkan
dengan positif baterai dengan menggunakan kabel yang cukup
besar agar arus yang besar dapat mengalir saat di- start.
Magnetik switch untuk menggerakkan plunyer agar kontak palate
terhubung dengan terminal 30 dan teminal C.Serta pluyer dihubungkan
dengan tuas penggerak (drive lever) yang ikut tertarik oleh plunyer saat
pull in coil bekerja untuk mendorong gigi pinion bergerak maju
berkaitan dengan roda gigi penerus (fly wheel). magnetik switch Saklar magnet digunakan untuk menghubungkandan melepaskan pinion gear ke/dari flywheel sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.
6. Armature Breake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan flywheel.
7. Starter clutch
Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft kepada flywheel, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana flywheel cenderung memutarkan pinion gear.
8. Drive Lever
Drive Leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan flywheel. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan flywheel.
CARA KERJA SISTEM STARTER KONVEVSIONAL
Kerja sistem starter ini dibagi menjadi tiga keadaan, yaitu saat kunci kontak pada posisi start (ST), saat gigi pinion
berhubungan dengan gigi pada roda penerus (flywheel), dan saat kunci
kontak kembali pada posisi ON atau IG, Berikut akan dijelaskan cara kerja sistem starter pada tiap posisi:
Saat Kunci Kontak Pada Posisi Start (ST)
Kerja sistem starter saat kunci kontak pada posisi start (ST) Kunci kontak (ignitionswitch) yang diputar pada posisi start menyebabkan terjadinya aliran arus kekumparan penarik (pull-in coil) dan kekumparan penahan (hold-in coil) yang secara bersamaan berikut adalah aliran arus kemasing-masing kumparan tersebut.
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak --> terminal 50 pada solenoid --> kumparan pull-in coil --> terminal C --> kumparan medan (field coil) --> sikatpositif --> kumparan atmature --> sikat negatif --> massa. Maka akan terbentuk medan magnet pada kumparan pull-in coil.
Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak --> terminal 50 pada solenoid --> kumparan hold-in coil --> massa. Maka akan terbentuk medan magnet pada kumparan hold-in coil.
Aliran arus pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kedua kumparan tersebut. Letak plunyer di dalam solenoid yang tidak simetris atau tidak berada ditengah kumparan menyebabkan plunyer tertarik dan bergerak ke kanan melawan tekanan pegas pengembali (returnspring). Karena ada aliran arus (kecil) dari pull-in coil ke kumparan medan dan ke kumparan armature, maka medan magnet yang terbentuk pada kumparan medn dan armature lemah sehingga motor starter berputar lambat. Pada saat plunyer tertarik, tuas penggerak (drive lever) yang terpasang pada ujung plunyer juga akan tertarik ke arah kanan. Bagian tengah tuas penggerak terdapat baut yang berfungsi sebagai engsel sehingga tuas penggerak bagian bawah yang berkaitan dengan kopling starter (starter clutch) bergerak ke kiri mendorng gigi pinion agar berkaitan dengan ring gear. Pada kondisi pluyer tertarik (plat kontak belum menempel), motor starter berputar lambat. Putaran lambat ini membantu gigi pinion agar mudah masuk atau berkaitan dengan ring gear.
Aliran arus pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kedua kumparan tersebut. Letak plunyer di dalam solenoid yang tidak simetris atau tidak berada ditengah kumparan menyebabkan plunyer tertarik dan bergerak ke kanan melawan tekanan pegas pengembali (returnspring). Karena ada aliran arus (kecil) dari pull-in coil ke kumparan medan dan ke kumparan armature, maka medan magnet yang terbentuk pada kumparan medn dan armature lemah sehingga motor starter berputar lambat. Pada saat plunyer tertarik, tuas penggerak (drive lever) yang terpasang pada ujung plunyer juga akan tertarik ke arah kanan. Bagian tengah tuas penggerak terdapat baut yang berfungsi sebagai engsel sehingga tuas penggerak bagian bawah yang berkaitan dengan kopling starter (starter clutch) bergerak ke kiri mendorng gigi pinion agar berkaitan dengan ring gear. Pada kondisi pluyer tertarik (plat kontak belum menempel), motor starter berputar lambat. Putaran lambat ini membantu gigi pinion agar mudah masuk atau berkaitan dengan ring gear.
Saat Gigi Pinion Berhubungan Dengan Ring Gear
Kerja sistem starter saat gigi pinion berhubungan dengan ring gear Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinion berkaitan penuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyer menempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga pada terminal 30 dan terminal C terhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut. Pada keadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 dan terminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50, maka tidak ada arus yang megalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan di kumparan tersebut hilang. Secara rinci aliran arus dalam keadaan ini dijelaskan sebagai berikut:
Arus dari baterai mengalir ke teminal 50 --> kumparan hold-in coil --> massa. Terbentuklah medan magnet pada kumparan hold-in coil.
Arus yang besar dari baterai mengalir ke terminal 30 --> plat
kontak --> terminal C --> kumparan medan --> sikat
positif --> kommutator --> kumparan armature --> sikat
negatif --> massa. Dan terbentuk medan magnet yang sangat kuat pada kumparan medan dan kumparan armature sehingga motor starter berputar.
Aliran arus yang besar pada kumparan medan dan kumparan armature menyebabkan terjadinya medan magnet yang sangat kuat sehingga motor starter berputar cepat dan mengahasilkan tenaga kembali yang besar untuk memutarkan mesin. Medan magnet pada kumparan pull-in coil dalam kondisi ini tidak terbentuk karena arus tidak mengalir ke kumparan tersebut. Selama motor starter berputar plat kontak harus ada dalam kondisi menempel dengan terminal utama pada solenoid. Oleh sebab itu pada kondisi ini kumparan hold-in coil tetap dialiri arus listrik sehingga medan magnet yang terbentuk pada kumparan tersebut mampu menahan plunyer dan plat kontak tetap menempel. Dengan demikian, meskipun kumparan pada pull-in coil kemagnetannya hilang, plunyer masih dalam kondisi tertahan.
Aliran arus yang besar pada kumparan medan dan kumparan armature menyebabkan terjadinya medan magnet yang sangat kuat sehingga motor starter berputar cepat dan mengahasilkan tenaga kembali yang besar untuk memutarkan mesin. Medan magnet pada kumparan pull-in coil dalam kondisi ini tidak terbentuk karena arus tidak mengalir ke kumparan tersebut. Selama motor starter berputar plat kontak harus ada dalam kondisi menempel dengan terminal utama pada solenoid. Oleh sebab itu pada kondisi ini kumparan hold-in coil tetap dialiri arus listrik sehingga medan magnet yang terbentuk pada kumparan tersebut mampu menahan plunyer dan plat kontak tetap menempel. Dengan demikian, meskipun kumparan pada pull-in coil kemagnetannya hilang, plunyer masih dalam kondisi tertahan.
Saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi ON (IG)
Kerja sistem starter saat kunci kontak kembali ke posisi ON (IG) Setelah
mesin hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya kembali keposisi
ON atau IG. Namun demikian sasaat kunci kontak dilepas, plat kontak
masih dalam kondisi menempel. Pada keadaan ini terminal 50 tidak akan
mendapatkan arus listrik dari baterai. Aliran arus listrik pada kondisi
ini dijelaskan sebagai berikut:
Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 --> plat
kontak --> terminal C --> kumparan medan ->--> sikat
positif --> kommutator --> kumparan armature --> sikat
negatif --> massa. Masih terbentuk medan magnet yang sangat kuat pada kumparan medan dan kumparan armature, motor starter masih berputar.
Arus dari baterai ke terminal 30 --> plat kontak --> terminal
C --> kumparan pull-in coil --> kumparan hold-in
coil --> massa. Kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnya berlawanan.
Seperti dijelaskan pada aliran no.1, motor starter masih dialiri arus yang besar sehingga pada saat ini motor starter masih berputar. Aliran arus seperti yang dijelaskan pada no.2, terjadi juga pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil. Dari penjelasan dari gambar tentang solenoid tampak bahwa arus dari terminal C ke kumparan pada pull-in coil dan kumparan hold-in coil arahnya beralawanan sehingga medan magnet yang dihasilkan juga akan berlawanan arah kutubnya sehingga terjadi demagnetisasi atau saling menghilangkan medan magnet yang terbentuk oleh kedua kumparan tesebut. Akibatnya, tidak ada kekuatan medan magnet yang dapat menahan plunyer sehingga plunyer akan bergerak ke kiri dan kembali pada posisi semula sehingga plat kontak terlepas dari terminal 30 dan terminal C. Arus yang besar akan berhenti mengalir dan motor starter berhenti berputar.MOTOR STARTER 2015MOTOR SETARTER
Seperti dijelaskan pada aliran no.1, motor starter masih dialiri arus yang besar sehingga pada saat ini motor starter masih berputar. Aliran arus seperti yang dijelaskan pada no.2, terjadi juga pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil. Dari penjelasan dari gambar tentang solenoid tampak bahwa arus dari terminal C ke kumparan pada pull-in coil dan kumparan hold-in coil arahnya beralawanan sehingga medan magnet yang dihasilkan juga akan berlawanan arah kutubnya sehingga terjadi demagnetisasi atau saling menghilangkan medan magnet yang terbentuk oleh kedua kumparan tesebut. Akibatnya, tidak ada kekuatan medan magnet yang dapat menahan plunyer sehingga plunyer akan bergerak ke kiri dan kembali pada posisi semula sehingga plat kontak terlepas dari terminal 30 dan terminal C. Arus yang besar akan berhenti mengalir dan motor starter berhenti berputar.MOTOR STARTER 2015MOTOR SETARTER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar